Masih dalam rangka Lebaran, saya kembali mengamati dampak pasca pesta Hari Raya dimana orang kembali makan minum serta berprilaku seperti biasa setelah berpuasa (shaum) selama sebulan. Bisa dipastikan terjadinya perubahan baik fisik maupun psikis yang cukup signifikan.
Untuk posting kali ini saya tidak akan membahas pengertian atau definisi gula darah dan diabet, karena sudah banyak diekspos diseluruh media. Pada tuliskan kali ini hanya akan mencoba mencari solusi secara to the point bagaimana sang penderita kadar gula darah yang fluktusi - selalu tinggi ataupun nge-drop.
Setelah diamati banyak penderita kadar gula darah (KGD) terlalu ketergantungan pada obat-obat kimia penurun gula darah yang berdampak negatif seperti: adanya kehawatiran terjadinya pengendapan residu obat-obatan pada ginjal, lever dan empedu. Ini berarti akan terjadinya malfunsi ginjal, lever dan empedu secara perlahan. Tentunya akan menjadi trigger diabetes. Artinya, di satu sisi kita berupaya menurunkan KGD, disisi lain penyakit diabetes makin menguat. Sama saja bohong. Logiskan?
Kembali pada masalah dampak pasca Hari Raya, dimana orang secara eforia atau serabutan kembali memasukan makanan dan minuman, serta berperilaku bebas yang merangsang secara drastis terjadinya meningginya KGD.
Bagaimana cara kita melakukan normalisasi kadar gula darah?
Telah banyak dibahas diberbagai media bagaimana menurunkan KGD baik melalui obat kimiawi buatan atupun herbal secara alami. Kalau secara kimiawi - biarlah itu bagian produsen obat-obatan kimia. Tetapi untuk yang alami adalah bagian kita sebagai masyarakat non-medic yang masih percaya cara-cara klasik yang turun temurun dari para orang tua.
Dengan mengkonsumsi makanan herbal yang banyak dilansir berbagai media, seperti:
Namun yang saya akan informasikan bukan yang diatas tadi tapi bagaiman caranya menurunkan KGD dengan cara yand murah (malah gratis), mudah (tinggal kemauan) dan alami disamping mengkonsumsi makanan.
Saya mencoba melakukan pengujian kepada beberapa penderita KGD tinggi, dan ternyata keberhasilannya diatas 70 %. Subhanallah.
Lalu seperti apakah metodenya? Ternyata tidaklah terlalu sulit yang penting ada tekad dan dorongan yang kuat dari dalam diri bahwa saya harus sembuh.
Pertama,
Lakukan pola makan yang baik dan tidak perlu diet - pantang berlebihan,
makan-makan yang teratur,
jangan kurang minum
jangan menunda makan.
Kedua
Menyenangkan diri, berpikiran rileks dan tidak memelihara stress
Positif thingking, jauhkan dari mempersulit diri.
Ketiga
Penekanan paling kuat ada pada urutan ketiga ini, karena justru cara ini lah kuncinya dan sangat efektif mnurun KGD.
Inilah yang paling penting dalam mengendalikan KGD dengan baik adalah,
Jangan terlena dengan kebiasaan diam, perilaku statis bermalas-malasan, karena memang seorang penderita KGD inginnya bermalas-malasan, memang bawaannya kalau gula darah lagi tinggi, ogah beraktifitas.
Seorang penderita KGD harus terus bergerak agar secara konstan berkeringat. itu pentingnya makan makanan yang bergizi serta kecukupan cairan dari minuman, agar energi tetap ada untuk menopang olah raga secara kontinyu.
Jenis olah raga tidak perlu yang berat-berat, cukup dengan jogging, bergerak, threadmill atau bergerak dengan menyibukan diri tapi tidak menguras pikiran hingga kita berkeringat atau terjadinya eksresi. (baca posting saya sebelumnya) Karena yang terpenting adalah mengeluarkan keringat.
Mari kita mulai dari saat ini dan setelah seminggu - dua minggu kemudian, cek gula darah kita, bagaimana hasilnya?
Semoga bisa membantu.
Untuk posting kali ini saya tidak akan membahas pengertian atau definisi gula darah dan diabet, karena sudah banyak diekspos diseluruh media. Pada tuliskan kali ini hanya akan mencoba mencari solusi secara to the point bagaimana sang penderita kadar gula darah yang fluktusi - selalu tinggi ataupun nge-drop.
Setelah diamati banyak penderita kadar gula darah (KGD) terlalu ketergantungan pada obat-obat kimia penurun gula darah yang berdampak negatif seperti: adanya kehawatiran terjadinya pengendapan residu obat-obatan pada ginjal, lever dan empedu. Ini berarti akan terjadinya malfunsi ginjal, lever dan empedu secara perlahan. Tentunya akan menjadi trigger diabetes. Artinya, di satu sisi kita berupaya menurunkan KGD, disisi lain penyakit diabetes makin menguat. Sama saja bohong. Logiskan?
Kembali pada masalah dampak pasca Hari Raya, dimana orang secara eforia atau serabutan kembali memasukan makanan dan minuman, serta berperilaku bebas yang merangsang secara drastis terjadinya meningginya KGD.
Bagaimana cara kita melakukan normalisasi kadar gula darah?
Telah banyak dibahas diberbagai media bagaimana menurunkan KGD baik melalui obat kimiawi buatan atupun herbal secara alami. Kalau secara kimiawi - biarlah itu bagian produsen obat-obatan kimia. Tetapi untuk yang alami adalah bagian kita sebagai masyarakat non-medic yang masih percaya cara-cara klasik yang turun temurun dari para orang tua.
Dengan mengkonsumsi makanan herbal yang banyak dilansir berbagai media, seperti:
- Pare
Rasanya yang pahit ternyata bermanfaat memperlambat penyerapan glukosa di organ pencernaan, sehingga menghindari lonjakan gula darah setelah makan. Cara konsumsinya bisa dengan dibikin sayur, atau dengan cara dijus kemudian direbus baru dikonsumsi. Biasanya 200 gram perhari bisa membantu mengontrol gula darah.
- Alpukat
Ternyata selain bisa menurunkan kolesterol, juga bisa membalik insulin resistan. Kandungan lemak tak jenuh dan seratnya bisa memperlambat pembakaran kalori, adalah menu yang cocok untuk penderita kencing manis.
- Kayu manis
Memiliki efek seperti insulin, karena kandungan zat antioksidan polyphenol. Setengah sendok teh bubuk kayu manis yang bisa dilarutkan dalam teh atau makanan harian.
- Jeruk
Konsumsi jeruk setelah makan bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Jeruk juga membantu kerja organ pencernaan dan mendorong detoksifikasi dalam tubuh.
- Bawang putih
Selain bermanfaat menurunkan kolesterol, juga kandungan sulfurnya membantu menurunkan kadar gula darah. Bawang putih yang mentah bisa memperbaiki kerja insulin. Bawang putih bisa ditambahkan sebagai bumbu dalam sayuran ataupun masakan lainnya.
- Ginseng
Selain bisa untuk memperbaiki stamina, ternyata konsumsi ginseng 200 mg setiap hari bisa menurunkan kadar gula darah secara konsisten.
- Makanan yang glukosa indeknya rendah.
Merupakan makanan yang memiliki glukosa rendah.
Namun yang saya akan informasikan bukan yang diatas tadi tapi bagaiman caranya menurunkan KGD dengan cara yand murah (malah gratis), mudah (tinggal kemauan) dan alami disamping mengkonsumsi makanan.
Saya mencoba melakukan pengujian kepada beberapa penderita KGD tinggi, dan ternyata keberhasilannya diatas 70 %. Subhanallah.
Lalu seperti apakah metodenya? Ternyata tidaklah terlalu sulit yang penting ada tekad dan dorongan yang kuat dari dalam diri bahwa saya harus sembuh.
Pertama,
Lakukan pola makan yang baik dan tidak perlu diet - pantang berlebihan,
makan-makan yang teratur,
jangan kurang minum
jangan menunda makan.
Kedua
Menyenangkan diri, berpikiran rileks dan tidak memelihara stress
Positif thingking, jauhkan dari mempersulit diri.
Ketiga
Penekanan paling kuat ada pada urutan ketiga ini, karena justru cara ini lah kuncinya dan sangat efektif mnurun KGD.
Inilah yang paling penting dalam mengendalikan KGD dengan baik adalah,
Jangan terlena dengan kebiasaan diam, perilaku statis bermalas-malasan, karena memang seorang penderita KGD inginnya bermalas-malasan, memang bawaannya kalau gula darah lagi tinggi, ogah beraktifitas.
Seorang penderita KGD harus terus bergerak agar secara konstan berkeringat. itu pentingnya makan makanan yang bergizi serta kecukupan cairan dari minuman, agar energi tetap ada untuk menopang olah raga secara kontinyu.
Jenis olah raga tidak perlu yang berat-berat, cukup dengan jogging, bergerak, threadmill atau bergerak dengan menyibukan diri tapi tidak menguras pikiran hingga kita berkeringat atau terjadinya eksresi. (baca posting saya sebelumnya) Karena yang terpenting adalah mengeluarkan keringat.
Yang harus diperhatikan adalah:
Apakah kencing kita lancar?
Apakah pup/BAB kita lancar?
Apakah kentut kita rajin keluar?
dan apakah kita selalu berkeringat?
Apakah kencing kita lancar?
Apakah pup/BAB kita lancar?
Apakah kentut kita rajin keluar?
dan apakah kita selalu berkeringat?
Mari kita mulai dari saat ini dan setelah seminggu - dua minggu kemudian, cek gula darah kita, bagaimana hasilnya?
Semoga bisa membantu.
Untuk informasi lebih lengkap: